Jumat, 15 April 2011

kuliner lain dijogja 8

Kipo

Kipo merupakan makanan khas yang terbuat dari beras ketan, berisi enten-enten atau gula kelapa. Cara penyajiannya selalu ditaruh di atas daun pisang. Rasanya manis gurih dan lezat. Warnanya yang kehijauan bukan dari zat pewarna, tetapi alami dari daun pandan.

Meskipun lezat, Kipo sayangnya tidak tahan lama. Oleh karena itu, tidak mudah didapatkan di toko-toko makanan kecil. Tempat yang selalu menjual makanan asli Kotagede ini adalah kios snack dan oleh-oleh di Taman Sari, di pasar-pasar tradisional, serta di kios snack pasar Kotagede sendiri tentunya.

kuliner lain dijogja 7

Jadah Tempe

Jadah Tempe banyak terdapat di obyek wisata Kaliurang. Terbuat dari ketan yang dikukus dengan diberi santan kelapa, sebagai rangkaiannya adalah tempe bacem. Rasa jadah sangat gurih dan liat (tidak keras). Disantap dengan tempe bacem dan lombok ijo, merupakan paduan yang sangat pas di lidah.

kuliner lain dijogja 6

Geplak Bantul

Geplak adalah makanan khas Yogyakarta (Bantul). Makanan khas Yogyakarta yang satu ini rasanya sangat manis, terbuat dari gula dan kelapa berwarna merah, putih, hijau, kuning dan coklat. Geplak mudah diperoleh di pusat oleh-oleh seperti di Jl. Mataram, pasar Beringharjo dan pasar Kranggan, Yogyakarta.

kuliner lain dijogja 5

Geblek
Geblek adalah salah satu jenis makanan khas Yogyakarta yang dibuat dari bahan baku berupa tepung kanji atau tepung tapioka, hanya saja tepung tapioka yang digunakan adalah tepung tapioka basah. Tapioka basah ini biasanya dikirim ke pembuat geblek dalam adonan yang sudah basah yang bisa dipotong-potong dan disesuaikan ukurannya.

Geblek yang masih mentah memiliki keistimewaan yaitu dapat bertahan selama 4 hari tanpa pengawet. Apabila sudah melebihi 4 hari, maka geblek yang sejatinya siap digoreng ini akan mengeras dan tidak enak, bahkan bila digoreng pun rasanya sudah tidak gurih lagi. Sementara geblek yang telah digoreng atau matang, umumnya hanya mampu bertahan selama 1 hari. Jika lebih dari satu jam, geblek biasanya akan mengeras.

kuliner lain dijogja 4

Gado-Gado dan Lotek


Gado-gado dan lotek adalahmakanan khas Jawa tradisional yang terdiri dari sayur bayam, kol, tauge rebus dengan bumbu sambal kacang, dilengkapi dengan ketupat / lontong, krupuk dan ditaburi irisan daun seledri dan bawang goreng.

kuliner lain dijogja 3

Enting Enting Gepuk
Enting Enting Gepuk adalah makanan khas Yogyakarta. Terbuat dari kacang tanah, gula pasir dan penyedap rasa. Rasanya manis, gurih dan renyah. Selain tahan lama, makanan ini kemasannya juga unik. Hanya dibungkus kertas, tetapi tetap higienis dan awet karena di dalamnya dilapisi plastik tebal. Makanan ini mudah didapatkan di kios-kios makanan kecil yang banyak terdapat di sepanjang jalan Mataram.

kuliner lain dijogja 2

Dendeng dan Abon Sapi

Dendeng dan Abon sapi, makanan yang termasuk jenis lauk ini bisa didapatkan di beberapa warung snack di Wijilan, jalan Mataram, Kidul pasar Kotagede dan sebagainya. Dendeng sebagai salah satu makanan khas Yogyakarta terkenal nikmat dan gurih, tetapi harganya cukup mahal karena bahan dan proses produksinya yang cukup rumit

kuliner lain dijogja 1

Bakpia Khas Pathuk



Bagi yang mencari jajanan ringan berupa makanan khas Yogyakarta untuk oleh-oleh, dapat dengan mudah mendapatkannya di sepanjang jalan Pathuk. Di sepanjang jalan ini akan ditemui penjual berbagai makanan khas, terutama Bakpia yang terkenal dengan sebutan Bakpia Pathuk.

kuliner lain dijogja

Ampyang

Dicetak dalam bentuk bundar kecil dengan bahan baku kacang dan gula merah. Makanan ringan Ampyang ini dengan mudah diperoleh di obyek wisata Kaliurang, seperti halnya jadah tempe atau di kios-kios pusat oleh-oleh yang berada di jalan Mataram dan kawasan Pathuk, Yogyakarta.

kuliner jogja

Gudeg, Makanan Khas Jogja


Apa makanan khas Jogja yang terkenal? hmm.. ada banyak.. Gudeg, Bakpia, Yangko, Tiwul, Geplak, Sate Klatak,Sate Karang. Tapi makanan apa yang paling terkenal? Tentu saja Gudeg. Kalau anda orang Jogja tentu saja sudah tidak asing lagi dengan Gudeg.
Apa yang perlu anda ketahui tentang Gudeg?
Yang pertama tentu saja Gudeg itu terbuat dari apa. Gudeg terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan. Perlu waktu berjam-jam untuk membuat masakan ini. Semakin lama Gudeg akan semakin enak, misalnya saja sudah 3 atau 4 hari. Warna coklat biasanya dihasilkan oleh daun jati yang dimasak bersamaan. Gudeg dimakan dengan nasi dan disajikan dengan kuah santan kental (areh), ayam kampung, telur, tahu dan sambal goreng krecek.


Gudeg itu ada berapa macam? Yang saya tahu Gudeg itu ada 3 macam.
1. Gudeg Kering, yaitu gudeg yang disajikan dengan areh kental, jauh lebih kental daripada santan pada masakan padang.
2. Gudeg Basah, yaitu gudeg yang disajikan dengan areh encer.
3. Gudeg Solo, yaitu gudeg yang arehnya berwarna putih.

Tempat beli Gudeg yang enak dimana ya? Ini adalah pertanyaan klasik yang sering saya dengar. Seperti halnya kalau tanya Bakpia yang enak tuh yang nomor berapa ya? 27,28, 75, 101? Menurut saya itu tergantung selera.
Di Jogja daerah yang terkenal dengan Gudegnya adalah Wijilan. Warung gudeg yang berderet di sebelah selatan Plengkung Tarunasura (Plengkung Wijilan) ini memiliki sejarah panjang. Ibu Slamet adalah orang pertama yang merintis usaha warung gudeg di tahun 1942. Beberapa tahun kemudian warung gudeg di daerah itu bertambah dua, yakni Warung gudeg Campur Sari dan Warung Gudeg Ibu Djuwariah yang kemudian dikenal dengan sebutan Gudeg Yu Djum yang begitu terkenal sampai sekarang.
Ketiga warung gudeg tersebut mampu bertahan hingga 40 tahun. Sayangnya, tahun 1980’an Warung Campur Sari tutup. Baru 13 tahun kemudian muncul satu lagi warung gudeg dengan label Gudeg Ibu Lies. Dan sampai sekarang, warung gudeg yang berjajar di sepanjang jalan Wijilan ini tak kurang dari sepuluh buah.
Gudeg Wijilan memang bercita rasa khas, berbeda dengan gudeg pada umumnya. Gudegnya kering dengan rasa manis. Cara memasaknya pun berbeda, buah nangka muda (gori) direbus di atas tunggu sekitar 100 derajat celcius selama 24 jam untuk menguapkan kuahnya.
Sebagai lauk pelengkap, daging ayam kampung dan telur bebek dipindang yang kemudian direbus. Sedangkan rasa pedas merupakan paduan sayur tempe dan sambal krecek.
Ketahanan gudeg Wijilan ini memang cocok sebagai oleh-oleh, karena merupakan gudeg kering, maka tidak mudah basi dan mampu bertahan hingga 3 hari. Tak heran jika gudeg dari Wijilan ini sudah “terbang” ke berpabagi pelosok tanah air, bahkan dunia.
Harganya pun variatif, mulai dari Rp 20.000,- sampai Rp 100.000,-, tergantung lauk yang dipilih dan jenis kemasannya. Bahkan ada yang menawarkan paket hemat Rp 5.000, dengan lauk tahu, tempe, dan telur.
Seperti kemasan gudeg-gudeg di tempat lain, oleh-oleh khas Jogja ini dapat dikemas menarik dengan menggunakan ‘besek’ (tempat dari anyaman bambu) atau menggunakan ‘kendil’ (guci dari tanah liat yang dibakar). Yang lebih unik, beberapa penjual gudeg Wijilan ini dengan senang hati akan memperlihatkan proses pembuatan gudegnya jika pengunjung menghendaki.
Bahkan, di warung Gudeg Yu Djum menawarkan paket wisata memasak gudeg kering bagi Anda yang ingin memasak sendiri. Anda akan mendapat arahan langsung dari Yu Djum. Seharian penuh Anda akan belajar membuat gudeg, dari mulai merajang ‘gori’, meracik bumbu, membuat telur pindang, sampai mengeringkan kuah gudeg di atas api.

Rabu, 13 April 2011

masih stay in semarang

Hmmm eitss tunggu dulu, tidak Cuma lumpia lho Kuliner khas dari semarang!!!, Masih mengantri aliran kuliner khas dari semarang, untuk oleh oleh sangat khas seperti Tahu Bakso Wo Ning di Ungaran, Wingko Babat, Tahu Pong, Tahu Serasi Bandungan dan Bandeng Presto yang banyak dijual di pusat oleh-oleh sepanjang jalan Pandanaran dan Mataram. Weisss jiann Kuliner Semarang memang Top markotop.

Bandeng Presto, Duri lunak
Untuk yang suka makan, termasuk yang nulis ini pasti tidak puas hanya dengan mencicipi jajanan diatas, seperti perut orang jawa bilang “Nek rak mangan sego ora wareg”, masi ada kuliner super Mak Nyuss yang mengenyangkan perut seperti Tahu Gimbal yang banyak dihidangkan di jalan Pahlawan dan jalan Pemuda

Kuliner Khas Semarang

Banjir…banjirr…. Semarang banjirr!!?
Banjir apa mas?
Semarang Banjir… Semarang Banjir Kuliner mas!!
Wealah saya kira banjir beneran mas!!
Semarang memiliki wisata kuliner yang khas dan beraneka ragam beda dengan kota lainnya, tapi menurut kebanyakan orang yang Slam Tanya “Apa sih Kuliner Khas dari Kota Semarang?”, dan serentak orang menjawab “Lumpia mas!!! Lumpia” semangat sekali kau?!. Ya betul semarang terkenal dengan makanan khasnya yaitu Lumpia, disebut juga loenpia atau lunpia. Lumpia Semarang adalah makanan sejenis rollade yang berisi rebung, telur, daging ayam atau udang, “MAK NYUSSS” kalau Pak Bondan bilang.


Selasa, 12 April 2011

berburu ke magelang

Gethuk, Makanan Khas Magelang yang Nikmat dan Menggoda

Kota Magelang adalah sebuah kota yang penuh dengan berbagai kekayaan budaya dan kulinernya yang sudah terkenal hampir di seluruh di Indonesia. Salah satu kuliner khasnya adalah ‘gethuk’. Hampir semua orang pasti mengenal makanan ini. Tampilannya sangat menggoda. Biasanya gethuk berwarna coklat, hijau (pandan), merah muda, dan kombinasi putih dan coklat. Ada juga gethuk yang dibuat bulat – bulat hanya dengan campuran gethuk asli dan gula jawa, yang teksturnya lebih kasar daripada gethuk yang lain. Gethuk biasanya disajikan dengan parutan kelapa di atasnya, sehingga menambah cita rasa gurih. Rasanya yang sangat lezat membuat ketagihan orang yang memakannya.
Di setiap sudut Kota Magelang selalu ada pusat oleh – oleh yang di dalamnya pasti menjual gethuk. Tak heran jika Kota Magelang dijuluki sebagai Kota Gethuk. Ya, memang Magelang adalah satu wilayah yang mempunyai kebun singkong terluas. Dimana singkong merupakan bahan dasar pembuatan gethuk. Sehingga gethuk menjadi makanan khas Kota Magelang dan Magelang menjadi sentra pembuatan gethuk.
Gethuk di Magelang terasa berbeda dibanding gethuk yang lain, meskipun bahan dasarnya sama. Bahan – bahan pembuatan gethuk antara lain singkong yang sudah dikukus, gula pasir halus, margarine, vanili, dan bubuk coklat. Bahan – bahannya sangat sederhana bukan?
Langkah pertama membuatnya adalah menghaluskan singkong kukus, lalu dimasukkan ke dalam food processor dan ditambahkan gula, margarin, serta vanili. Setelah itu campuran digiling hingga tercampur rata. Langkah selanjutnya dalam membuat gethuk adalah membagi adonan menjadi dua bagian. Bagian yang pertama dibiarkan putih, sedangkan yang satunya dicampur dengan bubuk coklat. Kemudian adonan yang putih digiling tipis sekitar 3 mm, begitu juga adonan yang coklat. Berikutnya, adonan yang putih diletakkan di lapisan pertama, lalu ditumpuk dengan adonan coklat. Setelah itu, adonan tersebut ditekan sedikit sambil digulung dan dipadatkan. Untuk membuat gethuk yang berwarna hijau dan merah muda, cukup ditambahkan pewama secukupnya. alami maupun buatan tergantung pembuatnya. Untuk mendapatkan kualitas gethuk yang benar – benar bagus, setelah langkah terakhir, gethuk didiamkan sejenak baru setelah itu, gethuk dipotong-potong sesuai ukuran yang diinginkan.
Itu merupakan langkah terakhir pembuatan gethuk. Setelah itu, gethuk sudah bisa disajikan dengan taburan parutan kelapa di atasnya. Taburan parutan kelapa di atasnya membuat cita rasa gethuk lebih bevariasi. Kombinasi rasa manis dan gurih sangat merangsang lidah dan membuat ketagihan orang yang mencobanya. Teksturnyapun lembut dan halus, sehinggar memungkinkan semua usia dapat mengkonsumsi makanan ini.
Harga makanan ini sangat bersahabat, mulai clan Rp 5.000,- sampai Rp 10.000,00. tergantung porsi yang diminta. Porsi kecil, sedang, dan besar. Itu sebabnya, semua kalangan dapat menikmati gethuk.
Tidak banyak orang yang mengetahui asal – usul pembuatan gethuk di Magelang, tetapi kabarnya gethuk yang paling enak adalah gethuk yang dibuat oleh Mbah Ali Gondhok, sekitar tahun 1940-an. Kabar kenikmatan gethuk tersebut sudah tersebar sampai ke luar Kota Magelang. Setelah Mbah Ali meninggal, usaha pembuatan gethuk diteruskan oleh anak, cucu, bahkan sampai cicit-cicitnya.
Sekarang di Magelang telah banyak merek – merek gethuk terkenal. Namun, berbagai macam merek gethuk tersebut, adalah asli khas Kota Magelang. Masalah gethuk terenak saat ini, tergantung lidah masing – masing pengkonsumsinya. Apapun bentuknya, gethuk tetap menjadi makanan khas Kota Magelang yang mempunyai cita rasa tersendiri, yang mencerminkan kesederhanaan Kota Magelang yang selalu memukau setiap orang.